i.
Lewat 1960an dan awal 1970an
Mahasiswa berakhlak lahir membuntang mata
Tunduk menyusuri jalan berliku
Berlandas tanda-tanda kabur di pinggiran
Menuju cahaya penembus diri
Segulung ijazah atau diploma
Pasti bersayap
Tanpa titisan berpeluh berhempas
Mengikat butiran dataran kontang
Menadah istilah kesuburan
Mahasiswa
Tidak silau mengharungi kilauan warna
Tegap berdiri menjunjung tiang amanah
Seiring mendalamkan tapak kehidupan
Dibakari niat
Sumbu peribadi insan
ii.
Bisikan kritikan bersulam jeritan
Menyumbat telinga menindih pandangan
Bayang diri mati ditengahari
Mahasiswa
Punggung sendat berbara
Kaku, sepi mengorak langkah mundur
Tersenyum diikat keluhan merubah wajah
Meraba-raba, tongkat dihumban
Segulung ijazah atau diploma
Dilambung, tidak puas dijulang
Menjeling kepala-kepala dongak melopong
Bersinar dimata kelam dihati
Mahasiswa
Pantang berkelip menghambat lambaian materialistik
Menganga luas menghambur idealisme sempit
Dari tempurung pemikiran merintih kelaparan
Atas tunjang pengkotakan disiplin
Mahasiswa
Lena didakap jaluran warna membelai
Dibuai mimpi kosong
Tersedar
Kembali menongkat dagu
Dan dua pipi
Merah menyala tanpa membakar saraf fikiran
iii.
Wahai Mahasiswa katanya golongan intelektual
Kemana laungan yang diapi-apikan
Mahasiswa-muka bercahaya masa hadapan
Kekal menyalakan obor menjunjung sejarah bangsa dan negara
Adakah terpadam
Oleh pujukan Mahasiswa tetamu melapang dada
Mana lorong harus disusuri
Nukilan Nostalgia:
AB Mar, 1989
Zamer Rizal Osman @ ZoRrO
Mahasiswa berakhlak lahir membuntang mata
Tunduk menyusuri jalan berliku
Berlandas tanda-tanda kabur di pinggiran
Menuju cahaya penembus diri
Segulung ijazah atau diploma
Pasti bersayap
Tanpa titisan berpeluh berhempas
Mengikat butiran dataran kontang
Menadah istilah kesuburan
Mahasiswa
Tidak silau mengharungi kilauan warna
Tegap berdiri menjunjung tiang amanah
Seiring mendalamkan tapak kehidupan
Dibakari niat
Sumbu peribadi insan
ii.
Bisikan kritikan bersulam jeritan
Menyumbat telinga menindih pandangan
Bayang diri mati ditengahari
Mahasiswa
Punggung sendat berbara
Kaku, sepi mengorak langkah mundur
Tersenyum diikat keluhan merubah wajah
Meraba-raba, tongkat dihumban
Segulung ijazah atau diploma
Dilambung, tidak puas dijulang
Menjeling kepala-kepala dongak melopong
Bersinar dimata kelam dihati
Mahasiswa
Pantang berkelip menghambat lambaian materialistik
Menganga luas menghambur idealisme sempit
Dari tempurung pemikiran merintih kelaparan
Atas tunjang pengkotakan disiplin
Mahasiswa
Lena didakap jaluran warna membelai
Dibuai mimpi kosong
Tersedar
Kembali menongkat dagu
Dan dua pipi
Merah menyala tanpa membakar saraf fikiran
iii.
Wahai Mahasiswa katanya golongan intelektual
Kemana laungan yang diapi-apikan
Mahasiswa-muka bercahaya masa hadapan
Kekal menyalakan obor menjunjung sejarah bangsa dan negara
Adakah terpadam
Oleh pujukan Mahasiswa tetamu melapang dada
Mana lorong harus disusuri
Nukilan Nostalgia:
AB Mar, 1989
Zamer Rizal Osman @ ZoRrO
No comments:
Post a Comment